Di mana Ada Kemauan Di situ Ada Jalan

Pengen punya penghasilan dari internet? Pengen sukses dengan harta yang melimpah? Bukan.. ini bukan sales letter ala mas Joko Susilo yang « terkenal » itu. Saya hanya ingin mengatakan bahwa jika Anda memang menginginkan sesuatu, maka yang pertama kali harus dimiliki adalah kemauan. Kemauan berbeda dengan keinginan jelas berbeda. Kata ingin hanya berkisar pada sikap berandai-andai dan […]

Ide

Blogging Road Sign

Pengen punya penghasilan dari internet? Pengen sukses dengan harta yang melimpah? Bukan.. ini bukan sales letter ala mas Joko Susilo yang « terkenal » itu. Saya hanya ingin mengatakan bahwa jika Anda memang menginginkan sesuatu, maka yang pertama kali harus dimiliki adalah kemauan.

Kemauan berbeda dengan keinginan jelas berbeda. Kata ingin hanya berkisar pada sikap berandai-andai dan beringin-ingin, tanpa ada usaha yang jelas untuk mewujudkan keinginan tersebut. Sementara kemauan adalah tingkat lebih lanjut dari keinginan yang telah diniatkan. Pada level kemauan, seseorang sudah membuat sebuah peta perencanaan menuju tujuan yang diinginkan. 

Sebuah artikel dari MaxBlogPress baru saja bercerita tentang seorang anak berusia 18 tahun bernama Francisco Lastra yang telah mampu mendulang penghasilan rutin $500 per bulan dari internet. Dua tahun yang lalu dia memulai blognya yang pertama di Francescjosep.net. Oleh karena ia berdomisili di Chili, Amerika Selatan, maka bahasa ibu yang ia kuasai hanyalah bahasa Spanyol. Ia tak mengerti sama sekali dengan bahasa Inggris. Maka, ketika ia memasang iklan unit AdSense dan beberapa program iklan berbahasa Inggris di blognya yang berbahasa Spanyol, nyaris ia tak mendapatkan apapun dalam bulan-bulan pertamanya. 

Berbekal dengan kemauan keras, ia pun mencoba untuk mencari alternatif lain yang bisa menghasilkannya uang. Dia memulai untuk mengulas beberapa alternatif program iklan online selain AdSense, lalu menuangkan hasilnya dalam sebuah blog (berbahasa Spanyol) yang dinamainya AlternativasAdsense. Dari beberapa usaha tersebut itulah sedikit demi sedikit ia mulai mandapatkan hasil dari perjuangannya di dunia internet. Dia pun membuktikan bahwa blog yang berbahasa bukan Inggris juga mampu menghasilkan uang yang tidak bisa dibilang sedikit. 

Intinya memang kemauan, kerja keras, dan juga konsistensi. Serupa dengan Francisco Lastra, seorang kawan saya, Abioso, juga mengalami keterbatasan dalam memahami dan menggunakan bahasa Inggris. Bedanya, dia tetap ngotot menggunakan bahasa Inggris dalam blognya, hanya berbekal layanan gratis Google Translate. Bahasa yang tampil pun bisa ditebak, amburadul. Namun, berkat kemauan dan konsistensi yang kuat, beberapa payment AdSense telah sampai di tangannya.