Image Credit: Hessein
Di artikel ini saya tidak akan berpanjang-panjang, karena saya hanya ingin berbagi link tentang ulasan mendalam seorang blogger tentang bisnis internet. Bagi teman-teman yang baru saja mengenal dan mengetahui tentang adanya kesempatan untuk mendulang uang dari internet, maka disarankan agar cerdas dan cermat untuk memilih bisnis online yang valid untuk dilakukan.
Mungkin teman-teman pernah (atau malah sering) membaca sebuah kalimat testimonial yang berbunyi seperti berikut:
Setelah anda membaca informasi ini, anda akan temukan RAHASIA meraih INCOME MELIMPAH… dari internet!
- dari bisnis sederhana yang dijalankan di depan komputer,
- dimulai dengan modal kecil untuk menjalankannya,
- hanya dengan bekerja 2 jam sehari, tidak perlu lama-lama,
- tanpa perlu meninggalkan anak dan istri tercinta,
- dan bisnis berjalan secara otomatis!
Hmm, kedengarannya memang indah dan menyenangkan bisa bekerja melalui internet. Teman saya bilang (dengan bahasa Jogja-nya) « Tenguk-tenguk neng ngarep komputer, wis entuk dhuwit ». (Artinya: duduk-duduk depan komputer sudah dapat duit)
Secara sederhana, komentar teman saya itu sebagian ada benarnya. Memang, ketika bekerja di internet yang perlu dilakukan pertama kali adalah duduk. Bayangkan jika Anda bekerja di depan komputer sambil berlari-lari. Tidak mungkin, bukan?!
Namun, bekerja online tidak hanya dilakukan dengan duduk-duduk saja. Melainkan jari-jari dan otak juga harus ikut bekerja. Berpikir, bagaimana mengisi artikel terbaru hari ini? Bagaimana cara menambah jumlah pengunjung situs yang sedang kita buat sehingga dapat dikonversikan menjadi penjualan (sales)? Bagaimana mendesain situs menjadi lebih menarik dan informatif sehingga bisa menarik pengunjung lebih banyak? Dan sebagainya.
Tidak sesederhana duduk-duduk ternyata.
Lalu, apa hubungannya dengan kutipan kata-kata bercetak tebal di atas?
Bahasa marketing memang seringnya didominasi oleh kata-kata impian yang membuai. Tak terkecuali dengan kutipan kata-kata di atas. Yang perlu diperhatikan apakah sebuah bisnis yang ditawarkan tersebut valid atau tidak. Jika ternyata usaha tersebut tidak valid dan tidak menjanjikan, maka yang rugi adalah kita sendiri. Kita sudah mendedikasikan waktu, pikiran, tenaga, dan juga uang untuk mengusahakan bisnis tersebut, namun akhirnya yang didapat hanyalah sebuah karung tanpa isi.
Ulasan lebih lanjut bisa dilihat dari tulisan mas Nias Zalukhu dan juga dari blog Cara Bisnis 2009. Teman-teman bisa menilai sendiri apakah bisnis yang diulas dalam tulisan tersebut layak untuk diambil atau tidak. Anda tentu tak ingin ditipu, bukan?