Jika Tool Photoshop Itu Nyata..

Tool pertama kali yang membuat saya terkagum-kagum pada Photoshop adalah Patch Tool. Ikon berbentuk tambalan kain ini hampir serupa dengan Clone Stamp Tool, namun lebih pintar. Ia tidak mengopi seluruh piksel dari source area ke area lain, melainkan hanya mengopi tekstur dan menggandakannya. Maka, pekerjaan menghapus jerawat dan kerutan tak elok di foto wajah bisa selesai dalam sekejap.

Aplikasi lain dalam Photoshop yang cukup membantu adalah Hue/Saturation Adjustment yang bisa mengubah warna dalam sekejap. Jadi, semisal saya membutuhkan pas foto dengan tiga warna latar belakang berbeda, saya hanya perlu berfoto sekali, lalu mengedit saturasinya dalam Photoshop. Tinggal geser slider ke arah yang diinginkan, warna pun langsung berubah.

Photoshop Tools in Real Life

Lalu, saya pun berandai-andai jikalau kesaktian Photoshop ini bisa digunakan dalam dunia nyata. Mungkin saya membeli tiga baju dalam setahun, lalu mengganti warnanya sesuka hati dengan instan. Adapun masalah penampilan fisik seperti jerawat, kulit gelap, kerutan dan lain-lain bisa dilakukan dengan sekali usap tanpa harus pergi ke salon ketampanan (sebab salon kecantikan untuk perempuan).

Bisa dibayangkan perusahaan kosmetik sekelas L’Oreal ataupun beauty center seperti Natasha akan gulung tikar karena ini.

Mimpi itu setengah terwujud, ketika saya menyaksikan sebuah film pendek berdurasi 1:45 menit hari ini. Bertajuk I Have PSD, video buatan Hyperakt tersebut mampu mevisualisasikan bagaimana Photoshop memermudah kehidupan, apabila tool-tool Photoshop berfungsi di dunia nyata.

The Death Sentence Movie
Balas dendam takkan membuat semua menjadi impas, yang tercipta hanyalah kekacauan. Tapi paling tidak balas dendam bisa menjadi media untuk menunjukkan sebuah keadaan yang tidak menyenangkan kepada sang lawan. Kira kira seperti itulah tema yang diangkat ke dalam film ini. Terus terang, tema film ini tampak sangat India: seseorang yang keluarganya dibunuh oleh segerombolan bromocorah, ketika ia lolos dari maut, ia pun membalas dendam dengan menghabisi satu persatu anggota gerombolan.

'death sentence

Film berawal ketika Nick Hume mengantarkan putranya seusai bermain hoki untuk berangkat ke kota lain. Di tengah perjalanan, mobil yang mereka tumpangi kehabisan bensin sehingga harus berhenti di pompa bensin terdekat. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, kios bensin yang mereka datangi dirampok oleh segerombolan penjahat yang juga secara kejam membunuh penjaga kios dan sang anak.

Hume mengenali salah satu wajah perampok tersebut dan pada suatu waktu mendatanginya kemudian secara ‘tidak sengaja’ menusuknya dengan belati. Sang pemimpin gerombolan, Billy, marah besar dan dalam waktu singkat dapat mengetahui bahwa pembunuh saudaranya tersebut adalah ayah anak yang mereka bunuh beberapa waktu lalu di sebuah kios bensin. Sebagai ganti mereka memburu dan menghabisi Hume berikut keluarganya. Namun, malang bagi Billy, Hume ternyata selamat dari usaha pembunuhan dan mulai mencari perhitungan dengannya.

Tema sederhana dan klise yang diangkat pada film ini tak membuat eksekusinya menjadi murahan. Terbukti beberapa adegan yang menampilkan kejar-kejaran dan perkelahian mampu membuat memacu jantung penonton. Adegan drama yang ditampilkan juga mampu menurunkan tensi adrenalin penonton dan hanyut dalam haru biru kesedihan. Dengan durasi sekitar 110 menit, film ini mampu memberikan alternatif yang bagus untuk hiburan.

WORKS