Aktivitas blogging pasti tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya post editor. Elemen ini merupakan tempat di mana kita menuliskan seluruh isi posting yang nantinya akan dipublikasikan ke blog kita.
Pada layanan blog sat ini, post editor sudah mendukung TinyMCE yang memudahkan kita untuk mengedit fisik dari posting yang kita buat sehingga sesuai dengan yang diharapkan. Misalnya, jika ita ingin membuat sebuah atau sekumpulan kata menjadi tebal, maka kita dapat melakukannya dengan mudah dengan mengklik ikon bold yang tersedia pada bagian atas post editor. TinyMCE [Tiny Moxiecode Content Editor] merupakan sebuah post editor open source berbasis web yang saat ini banyak diintegrasikan dengan berbagai CMS seperti Joomla!, Drupal, Mambo, dan WordPress. Ia dapat mengubah kode-kode HTML menjadi teks biasa yang terformat.
Jika kita terbiasa menggunakan program desktop word processor seperti Microsoft Word atau Open Office Writer, maka kita dapat langsung mengerti dengan ikon-ikon yang terdapat pada jendela editor TinyMCE. Hal ini berbeda ketika post editor pada masa-masa awal. Ketika kita hendak memberikan efek tebal, maka kita harus familiar dengan kode-kode HTML seperti strong, em, strike, dan bla bla bla. Cerita ini sama dengan word processor pada jadul: WordStar! Dengan background layar biru yang cukup menyakitkan mata, kita harus mengingat setiap perintah yang digunakan ketika ingin memformat sebuah teks.
TinyMCE memang memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi saya untuk menulis posting. Namun, begitu saya tak terlalu mengandalkannya sebagai media mengetik dan mengarang posting. Kenapa? Temukan jawabannya di bagian berikut.