Menelusuri Jejak Sinyal 3G di Pogung Lor D-1, Jogja

Memiliki sebuah modem Sierra dengan kemampuan HSDPA tidaklah begitu berguna manakala kita hanya bisa menikmati koneksi internet dengan sinyal GPRS. Pertama kali saya melihat keampuhan dan kedahsyatan koneksi internet broadband adalah manakala saya melihatnya di notebook milik Maya. Dia menggunakan koneksi IndosatM2 dengan kemampuan 3.5G yang secara sederhana berada di atas 3G. Yang membuat saya […]

Internet

Memiliki sebuah modem Sierra dengan kemampuan HSDPA tidaklah begitu berguna manakala kita hanya bisa menikmati koneksi internet dengan sinyal GPRS. Pertama kali saya melihat keampuhan dan kedahsyatan koneksi internet broadband adalah manakala saya melihatnya di notebook milik Maya. Dia menggunakan koneksi IndosatM2 dengan kemampuan 3.5G yang secara sederhana berada di atas 3G.

Yang membuat saya tercengang adalah waktu yang dibutuhkannya untuk mendownload sebuah modul Joomla! yang berkapasitas 2MB: 7 detik! Terus terang, hal tersebut membuat koneksi XL Mega Data saya serasa internet jaman batu. Bagaimana tidak, jika untuk mendownload file update antivirus AVG yang berukuran 600KB saja, harus membutuhkan waktu 1 hingga 2 menit untuk selesai. Lagipula, beberapa waktu terakhir, koneksi ini agak rewel mengingat saya hampir tidak bisa membuka seluruh situs yang membutuhkan form login. Mengingat pekerjaan online saya yang utama adalah paid review, praktis hal ini membuat saya tak berkutik. Dengan sangat terpaksa saya harus kembali pada warung internet.

Sebenarnya, koneksi XL Mega Data mendukung sinyal 3G. Malam ini saya berkesempatan untuk mencoba kemungkinan adanya sinyal 3G dalam kamar kost saya. Dengan berbekalkan sebuah notebook Toshiba Satellite M115-S3094 milik Yonne, saya mulai mencari beberapa sudut yang memungkinkan. Hasilnya? Positif! Kamar saya mengandung sinyal 3G untuk koneksi internet. Namun, yang jelas PC saya nampaknya tidak mungkin untuk menjangkaunya. Sebab, sinyal 3G berada di atas kasur saya!